TUGAS
ILMU
SOSIAL DAN BUDAYA
“GLOBALISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP GENERASI MUDA INDONESIA”
Disusun
oleh:
Ravi
Ariyawiranata
15315694
Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas
Gunadarma
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Depok, 15 November 2015
Ravi Ariyawiranata
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………....2
Daftar
Isi……………………………………………………………………….....3
BAB
I Pendahuluan……………………………………....……………....4
BAB
II Isi………………………...………………………....…………….5
BAB
III Penutup…………....…………………………………....…………8
BAB I
Pendahuluan
Globalisasi
diartikan sebagai suatu proses dimana batas-batas suatu negara menjadi semakin
sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran
informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.
Globalisasi
juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari,
ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut
diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta
kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke
dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak
muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak
muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak
muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja
kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka
menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang
seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas
tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan
informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak
muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara
semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita
akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan
hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa
sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang
tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa
peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan
sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor
anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan
kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas
dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi
rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki
rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas
pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh
karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh
negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
BAB II
Isi
Globalisasi yang paling
besar terjadi dalam bidang teknologi, dan itu sudah pasti berdampak pula pada
sikap mental remaja. Teknologi tersebut tak khayalnya memiliki dampak positif
dan negatif. Yang dapat kita ambil adalah sisi positifnya untuk kehidupan kita
semua, dan hal yang negative dapat kita hindari kalau perlu kita tinggalkan.
Sebagai generasi muda kita akan disibukkan dengan berbagai kesibukkan yang tak
mungkin lepas dari teknologi. Misalnya seperti saat mengerjakan sebuah tugas
sekolah yang memerlukan peran serta dari alat teknologi. Remaja memiliki sikap
mental yang tergolong masih labil, karena belum matangnya daya pikir mereka
dalam menentukan suatu pilihan. Banyak diantara mereka sering mencoba sesuatu
hal yang baru, meskipun mereka tidak mengerti tentang dampak positif dan
negatifnya.
Dampak Positif
a. Perubahan Tata Nilai dan
Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam
budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional
menjadi rasional
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk
berpikir lebih maju.
d. Tingkat Kehidupan yang lebih
Baik
e. Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat
komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak Negatif
a.
Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b.
Sikap
Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak
lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c.
Gaya
Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai
menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi
hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d.
Semakin lunturnya nilai-nilai
politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong
royong.
e.
Semakin sedikit generasi muda
yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional kita.
f.
Remaja mengikuti cara berpakaian
yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.
g.
Kesenjangan
Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya
ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka
akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan.Hal ini menimbulkan kesenjangansosial.
Dampak negatif tersebut sangat perlu diantisipasi dan ditanggulangi dari
bahaya globalisasi, disamping dampak negatif yang dirasakan. Beberapa cara
mengantisipasi dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut:
1. Kerjasama yang selaras antara pihak sekolah baik
tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas maupun lembaga sejenis dengan pihak
wali/orang tua siswa dalam hal pengawasan kegiatan di dalam maupun di luar
sekolah.
2. Berikan porsi pendidikan mental spiritual keagamaan
yang sepadan baik di sekolah, maupun di lingkungan keluarga.
3. Orang tua harus pro aktif dalam menanyakan kegiatan
yang dilakukan oleh anaknnya. Jangan dibiarkan berjalan sendiri tanpa arah.
4. Usahakan anak menonton acara yang mendidik. Hindari
sinetron dan adegan cerita kaum dewasa.
5. Jangan biarkan remaja seusia SD, SMP, menggunakan jasa
internet tanpa didampingi, bahkan menggunakan jaringan komputer yang tidak
menggunakan sistem blokir terhadap situs pornografi dan sebagainya. Apa lagi
dibiarkan pergi ke warung internet yang tertutup tanpa didampingi orang yang
lebih bijak.
Dan masih banyak lagi cara untuk mengantisipasi bahaya dari dampak negatif
globalisasi. oleh sebab itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus
bertanggung jawab untuk memajukkan Negara kita agar tak kalah dengan Negara
lain terutama kita telah berada dalam era globalisasi.
Bab III
Penutup
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang
negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan
bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi
disertai nilai-nilai intrinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan
isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang
kesatuan dunia. Kebudayaan
kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah
ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain
tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu
dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya
adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya
bangsa.
Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni
tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya
memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan
komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu
indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai
harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai
generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni
budaya kita demi masa depan anak cucu nanti.
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:
Posting Komentar