Sabtu, 30 September 2017

Tugas 1 (Penulisan dan Presentasi)

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN BAWAH JEMBATAN CIPAMINGKIS, KABUPATEN BOGOR


RAVI ARIYAWIRANATA
15315694

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA



PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang
      Jembatan Cipamingkis yang dibangun tahun 1985 terdapat pada Jalan Raya Jonggol-Cariu kampung Jagaita, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor merupakan salah satu jalur yang menghubungkan Bogor-Jonggol-Cianjur. Konstruksi jembatan yang mempunyai panjang 90 m dengan lebar 7 m terbagi menjadi 3 bentang dengan konstruksi girder beton mengalami amblas karena tiang pancangnya tergerus air sungai Cipamingkis.
    Akibat dari amblasnya tiang pancang Jembatan Cipamingkis, terjadi pergeseran tiang yang menyebabkan patah pada sambungan bagian tengahnya dan terjadi penurunan sebesar 1.5 m. Kondisi ini menyebabkan tidak dapat digunakannya Jembatan Cipamingkis selama masa perbaikan dan perlu direncanakan kembali struktur bawahnya sesuai dengan kebutuhan dari volume kendaraan yang melintas serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara yang melewati Jembatan Cipamingkis.
     Dipilihnya "Perencanaan Struktur Bangunan Bawah Jembatan Cipamingkis, Kabupaten Bogor" karena permasalahan yang sebelumnya pernah terjadi adalah mengenai konstruksi struktur bangunan bawah jembatan.

1.2 Perumusan Masalah
         a. Bagaimana merencanakan preliminary design pada struktur bangunan bawah Jembatan tersebut ?
         b. Bagaimana merancang struktur bangunan bawah Jembatan tersebut ?
         c. Bagaimana menggambarkan hasil dari desain struktur Jembatan tersebut ?

1.3 Tujuan
      a. Merencanakan preliminary design struktur bangunan bawah jembatan.
      b. Mendapatkan hasil perencanaan struktur bangunan bawah terhadap jembatan dengan desain yang memenuhi batasan keamanan dan kenyamanan yang disyaratkan.
      c. Menuangkan hasil desain struktur dalam bentuk gambar kerja berdasarkan hasil perhitungan.

1.4 Batasan Masalah
          Untuk menghindari penyimpangan pembahasan dari masalah yang telah diuraikan di atas, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
           a. Perencanaan struktur bangunan atas jembatan.
           b. Perencanaan perkerasan jalan pada jembatan.
           c. Teknik pelaksanaan konstruksi jembatan.
           d. Tidak menghitung aspek ekonomis dari biaya konstruksi jembatan.


PUSTAKA


2.1 Umum
         Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api, alur sungai saluran irigasi, dan lain-lain. Struktur bangunan bawah jembatan haruslah kuat karena berfungsi untuk menerima beban-beban dari struktur bangunan atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi jembatan tersebut.

2.2 Pemilihan Struktur Bawah Jembatan
  2.2.1 Abutment
          a. Sebagai perletakan balok jembatan.
          b. Sebagai perletakan plat injak.
          c. Sebagai penerus gaya-gaya yang bekerja pada struktur bangunan atas ke pondasi.
          d. Sebagai penahan tekanan tanah aktif.

Senin, 10 Juli 2017

Tugas 4 (Softskill riset operasi)

Pengertian Program Dinamik

Program Dinamis (dynamic programming) adalah metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage) sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan.

1.            Masalah alokasi
              Model alokasi dalam permasalahan program linear merupakan aplikasi yang paling praktis. Semua model alokasi biasanya mencoba untuk mengalokasi-kan suatu sumber daya yang terbatas supaya mengoptimalkan hasil dari alokasi itu. Sumber daya yang terbatas itu dapat berupa lahan, bahan baku, tenaga kerja, mesin, modal, waktu, dan lain lain. Alokasi ini dilakukan untuk memaksimalkan laba atau memperkecil biaya, atau mengoptimalkan ukuran-ukuran efisiensi lain yang ditetapkan oleh keputusan pembuat.

2.         Masalah Muatan (CargoLoading)
Masalah knapsack muncul pada tahun 1957 yang dikemukakan oleh Dantzig. Munculnya permasalahan ini adalah dari seorang tentara yang akan berangkat ke medan tempur. Ia membawa sebuah ransel yang mempunyai kapasitas volume tertentu. Ransel tersebut akan diisi berbagai perlengkapan yaitu senjata, pakaian, makanan, obat-obatan dan lain-lain. Masing-masing perlengkapan memberikan suatu nilai yang berarti baginya. Tentara tersebut akan memilih perlengkapan apa saja yang akan dimasukkan ke dalam ransel tanpa melanggar kapasitas volume tetapi jumlahan nilai yang diberikan maksimum.
Masalah knapsack merupakan masalah pemrograman bilangan bulat yang sederhana, tetapi mempunyai aplikasi yang cukup banyak dalam bidang industri. Contohnya adalah cargo loading, cutting stock, pemilihan proyek (project selection),dan budget control.
Keluarga masalah knapsack menghendaki subset item yang memaksimalkan keuntungan tanpa melanggar kapasitas knapsack. Menurut Pisinger (1995) jenis masalah knapsack dibedakan menurut distribusi item dan knapsack, yaitu:
  1. Masalah knapsack baku atau knapsack 0-1 (MKB)
  2. Masalah knapsack terbatas (Bounded Knapsack Problem)
  3. Masalah knapsack pemilihan ganda (Multiple choice Knapsack Problem)
  4. Masalah knapsack ganda (Multiple Knapsack Problem) 





Sumber:
maukar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/46049/Program+Dinamis.ppt 
eprints.umpo.ac.id/312/1/ARTIKEL.pdf
stta.ac.id/data_lp3m/Jurnal%20Yuli%20TF%20STTA%20Final.doc

Analisa Kegagalan Struktur Jembatan Kutai Kartanegara

Forensik dan Penilaian Bangunan Studi Kasus : Kegagalan Struktur Jembatan Kutai Kartanegara Jembatan Kutai Kartanegara merupakan sala...